Translate

Senin, 16 Juli 2012

Sepuhan Emas dalam ukiran dan kerajinan Palembang

Sepuhan Emas, Merah dan Hitam, warna ini menjadi penanda seni ukir Palembang yang dikenal berkualitas tinggi. 
Warna-warna tersebut melambangkan kemewahan dan kemakmuran serta menjadi ciri khas warna aneka kerajinan Palembang.
Namun, bagi mereka yang mendalami seni dan budaya Sumatera Selatan, tak hanya sepuhan emas dan merah saja ciri khas ukiran Palembang. 
Selain mempunyai banyak pakem dalam proses pembuatannya, ukiran Palembang polanya lebih rumit dan kecil-kecil serta memiliki guratan yang sangat dalam.
Orang-orang kaya Palembang zaman dahulu biasanya menyimpan pakaian dan berbagai barang koleksinya dalam lemari ukiran ini.





Selain itu  ada juga lakeur, kerajinan halus khas Palembang yang melekat pada benda-benda perlengkapan rumah seperti piring hias, tepak sirih. 
Dari beberapa referensi nama lakeur sendiri diadopsi dari lacquer, yaitu bahan damar yang dihasilkan oleh serangga bernama laccifer lacca 
Kerajinan ini kurang begitu dikenal laiknya songket Palembang yang sudah tersohor.
Zaman dahulu orang-orang Palembang melalui adat dan budayanya senang memamerkan peralatan rumah tangganya kepada para tetamu, biasanya leuker yang bagus dan khas ini dipamerkan pada saat hari besar keagamaan atau Lebaran.



 

Kamis, 28 Juni 2012

Tips Merawat Kain Tradisional

Memiliki dan mengoleksi kain-kain tradisional karya anak bangsa, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Apalagi proses pembuatnya sangat rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan ketelatenan untuk merawat keindahannya.
Ikuti tips Chitra Subiyakto seorang pencinta & kolektor kain tradisional berikut ini:

1. Cuci dengan tangan
Rendam kain selama 10 – 15 menit dalam larutan sabun lerak atau detergen khusus untuk kain tradisional, kemudian kucek perlahan dengan tangan. Bisa juga menggunakan sampo bayi. Agar serat kain tidak rusak dan warnanya tidak lekas memudar, hindari memeras kain terlalu kencang atau mencuci dengan mesin cuci dan detergen.

2. Hindarkan dari panas
Hindarkan kain dari sinar panas matahari langsung. Setelah dicuci, kain cukup diangin-anginkan di tempat teduh. Sebisa mungkin, kain cukup dirapikan dengan tangan. Jika perlu disetrika, gunakan panas minimal.

3. Simpan bersama merica
- Simpan kain dalam lemari yang terhindar dari panas matahari langsung, tapi juga tidak di tempat yang terlalu lembap.
- Agar tidak merusak struktur benang dan  bentuknya, kain tenun dan songket sebaiknya disimpan dengan cara digulung dan diikat longgar, bukan dilipat.
- Hindari meletakkan kapur barus. Sebagai gantinya, letakkan merica atau lada putih serta cengkih dalam kain kassa untuk menghindarkan kain dari ngengat.
- Agar kain tidak apak dan berjamur, 1- 3 bulan sekali keluarkan kain dari lemari untuk diangin-anginkan.

4. Letakkan dalam freezer
Terdengar agak aneh. Tapi, menaruh gulungan kain dalam freezer terbukti ampuh untuk mematikan kuman dan jamur yang menempel, tanpa harus repot mencucinya


sumber: majalah femina

Kamis, 24 November 2011

Melihat keindahan songket di Galeri Pernikahan Ibas dan Aliya

Batapa indahnya songket yg dikenakan mempelai dan keluarga dalam pernikahan budaya 24 Nop 20011
Sungguh suatu kebanggaan tenun tradisional Palembang bisa diperkenalkan kepada para tamu dari berbagai negara








sumber: yahoo

Sabtu, 12 November 2011

Cara memakai kain Songket

1. Posisi kepala kain (tumpal didepan) 

2. Pakai kain seperti memakai sarung pada umumnya

3. Balut/ lilitkan rapi agar posisi kepala kain tepat ditengah (depan)

4. Pakai kemben atau korset, selain untuk menutupi kain dalaman songket juga memberikan kesan ramping dan menahan posisi kain tetap sempurna

5 Kenakan atasan yg diinginkan

6 Untuk melengkapi tampilan anda selendang bisa disampirkan dibahu atau dipundak


Senin, 01 Agustus 2011

Aneka Motif


1


2


3


4

5

6


7




10

11

12


Rabu, 08 Juni 2011

Cenderamata motif Songket Palembang

Gantungan Kunci Rp 5.000

Kotak Tissue Rp 25.000


Tas Etnik Rp 50.000

Tabung untuk wadah penyimpanan songket Rp 50.000

Senin, 17 Januari 2011